Selasa, 29 Juli 2008

Rp. 10.000-ku dan Rp. 10.000-mu

Masih sempat teringat ketika di tahun 2004, saya bertemu dengan Qualiti Control(QC) PT. Petrosea, Pak Marwoto di Tanjung Batu ketika menjadi salah satu bagian Project Attaka Platform Unocal. Bukan masalah kerjaannya yang akan saya bahas, akan tetapi saya hanya teringat dengan kata-kata beliau yang kurang lebih seperti ini “Rp 10.000 yang anda terima nilainya berbeda dengan 10.000 yang diterima orang lain”. “tapi pak, kalo semuanya dibelanjakan untuk gorengan sejumlah Rp. 5000 kan angsurnya juga sama yakni 5000, “kataku, sambil mencoba ber-matematik. “Benar nak”, tapi maksud bapak bukan dalam hal membelanjakannya saja, tapi ketika menerimanya. Ketika satu orang menerimanya dengan ucapan “alhamdulillah….” dan yang lain menerimanya dengan “ah kurang, ini ga cukup untuk ini dan itu..”maka disitulah letak nilai perbedaannya untu pertama kali. Ketika seorang bersyukur maka akan ingat Tuhannya. Jikalau kita ingin menghitung nikmat yang Tuhan berikan pada kita, maka sesungguhnya kita bakalan cape deh menghitungnya, siapakah yang memberikan kita pekerjaan, rezeki, makanan, panca indra dan lain sebagainya? Siapa pula yang berwenang atas nafas kita masing-masing? Apakah pemerintah yang memberikan kita batas waktu untuk hidup, atau Apakah boz kita yang di kantor atau orang tua kita sendiri di rumah ? Apakah mereka bisa mendatangkan itu semua hanya dalam hitungan detik waktu, seraya berkata “Bim Salabim, Abra Kadabra”? 10.000 itu hanya nilai yang bisa habis dalm 1 detik, 1 menit, 1 jam atau bahkan 1 minggu. Tapi, apakah dalam habisnya 10.000 itu kita akan mendapatan lagi sesuatu darinya? Mungkin kebaikan atau keburukan atau bahkan mungkin sesuatu dalam bentuk lain yang tidak kita sadari tapi ternyata dia itu abadi menanti kita di suatu tempat? Sesungguhnya 10.000 itu nilainya berbeda-beda bagi setiap orang, dan caranya berbeda-beda untuk mendapatkan nilai itu begitu pula dalam menghabiskannya. Maka siapakah diantara kita yang terbaik 10.000-nya?

Tidak ada komentar: