Kamis, 31 Juli 2008

Ketika Melawai jadi parkiran



Kalau anda menyusuri jalan minyak di Melawai jangan heran jika melihat banyak kendaraan yang parkir di kiri kanan jalan seperti yang terlihat pada gambar. Mereka bukannya sedang mengalami mesin mogok bareng atau pecah ban serempak, akan tetapi mereka sedang istirahat(parkir) di pinggir jalan itu. Dari Truck yang kelebihan muatan, kendaraan pribadi dll. dari plat yang berlabel D, L, B, AG, BA dan tak lupa pula plat tuan rumah KT yang ikut meramaikan pinggir jalan. Akibatnya, jalan yang sudah sempit menjadi semakin sempit dan para pengendara yang melintas di jalan ini dituntut untuk memiliki skill yang lincah dalam mengendarai kendaraan mereka agar tidak bersenggolan dengan kendaraan-kendaraan yang sedang parkir ini dan yang pasti kondisi jalan di daerah ini mulai menjadi macet. Seandainya saya jadi tukang parkir di sepanjang jalan ini, entah berapa banyak uang parkir yang akan saya kantongi dari semua kendaraan-kendaraan ini. Kira-kira, apa yang akan anda lakukan jika melihat hal ini di melawai?

Rabu, 30 Juli 2008

Hobby


Skater Boy Rockin’ up Merdeka

Di bilangan lapangan merdeka, di seberang jalan, Anto dan Onta memainkan skateboard mereka dengan lincah meniti palang besi, meloncat dan meluncur. Bukan hal mudah untuk melakukan gerakan-gerakan itu kalau tanpa latihan yang rutin dan serius. Sejak tahun 2004, Anto menyukai olahraga papan beroda ini, dan menekuninya bersama teman-temannya. Biasanya mereka berlatih di sore hari dan di hari-hari libur. Berbagai macam gerakan yang dilakukan seperti yang ditunjukkan pada gambar, salah satunya adalah gerakan ollie. Paling tidak dibutuhkan waktu sekitar 5 bulan awal untuk berlatih, dan kalau memang punya bakat seperti Anto dkk waktu itu bisa jadi lebih singkat. Selain bakat, mereka juga tentu harus menyiapkan dana sendiri untuk peralatan mereka. Skateboard dan sepatu. Untuk urusan papan skateboard mereka ga tanggung-tanggung merogoh kocek sampai jutaan rupiah, “kalo dah cinta sama skateboard, harga bisa jadi urusan nomor dua”, kata Anto. Dan dalam kurun waktu 4 tahun sejak tahun 2004 sudah puluhan skateboard yang patah karena ga bisa mengimbangi kekuatan Anto bermain skateboard. Hal kedua yang harus disiapin adalah sepatu. Kalo sepatu sih, pilih aja sol karet yang rata dan bagian atasan yang kuat karena kalo ga kuat bisa cepat sobek. Selain kocek, resiko cedera pun siap mendera mereka. Kalau hal jatuh sih, sudah hal yang biasa, “ini aja baru sembuh dari cedera bahu” sambil menunjuk bahunya”. “apa kalian ga kapok?” “Wah, ga ada kata kapok untuk skateboard, udah suka sih. Oke deh, selamat ber skateboard!



AYAHANDA DINI SEKTI BERPULANG KE RAHMATULLAH

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUN. SELURUH KELUARGA BESAR PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA CABANG BALIKPAPAN, TURUT BERDUKA CITA ATAS BERPULANGNYA KE RAHMATULLAH AYAHANDA DARI DINI SEKTI. SEMOGA AMAL IBADAH BELIAU DITERIMA DI SISINYA DAN KELUARGA YANG DITINGGALKAN DIBERI KEKUATAN DAN KESABARAN.

Selasa, 29 Juli 2008

Rp. 10.000-ku dan Rp. 10.000-mu

Masih sempat teringat ketika di tahun 2004, saya bertemu dengan Qualiti Control(QC) PT. Petrosea, Pak Marwoto di Tanjung Batu ketika menjadi salah satu bagian Project Attaka Platform Unocal. Bukan masalah kerjaannya yang akan saya bahas, akan tetapi saya hanya teringat dengan kata-kata beliau yang kurang lebih seperti ini “Rp 10.000 yang anda terima nilainya berbeda dengan 10.000 yang diterima orang lain”. “tapi pak, kalo semuanya dibelanjakan untuk gorengan sejumlah Rp. 5000 kan angsurnya juga sama yakni 5000, “kataku, sambil mencoba ber-matematik. “Benar nak”, tapi maksud bapak bukan dalam hal membelanjakannya saja, tapi ketika menerimanya. Ketika satu orang menerimanya dengan ucapan “alhamdulillah….” dan yang lain menerimanya dengan “ah kurang, ini ga cukup untuk ini dan itu..”maka disitulah letak nilai perbedaannya untu pertama kali. Ketika seorang bersyukur maka akan ingat Tuhannya. Jikalau kita ingin menghitung nikmat yang Tuhan berikan pada kita, maka sesungguhnya kita bakalan cape deh menghitungnya, siapakah yang memberikan kita pekerjaan, rezeki, makanan, panca indra dan lain sebagainya? Siapa pula yang berwenang atas nafas kita masing-masing? Apakah pemerintah yang memberikan kita batas waktu untuk hidup, atau Apakah boz kita yang di kantor atau orang tua kita sendiri di rumah ? Apakah mereka bisa mendatangkan itu semua hanya dalam hitungan detik waktu, seraya berkata “Bim Salabim, Abra Kadabra”? 10.000 itu hanya nilai yang bisa habis dalm 1 detik, 1 menit, 1 jam atau bahkan 1 minggu. Tapi, apakah dalam habisnya 10.000 itu kita akan mendapatan lagi sesuatu darinya? Mungkin kebaikan atau keburukan atau bahkan mungkin sesuatu dalam bentuk lain yang tidak kita sadari tapi ternyata dia itu abadi menanti kita di suatu tempat? Sesungguhnya 10.000 itu nilainya berbeda-beda bagi setiap orang, dan caranya berbeda-beda untuk mendapatkan nilai itu begitu pula dalam menghabiskannya. Maka siapakah diantara kita yang terbaik 10.000-nya?

“Kenna dech…!”


Senin, 28 Juli 2008

Senin sore di schlumberger, dari tadi suara adzan ashar manggil-manggil dari mesjid di sekitar schlumberger, biasanya saya langsung minta ijin sama pak Kwato(Inspektor saya) untuk ke ruangan musola kecil di belakang ruang mekanik untuk solat, tapi kali ini saya bertahan untuk menyelesaikan kerjaan yang tinggal sedikit lagi, yakni tahap pembersihan akhir. Dan akhirnya waktu pun molor sampai pukul 16.20. dan alarm HP pak Kwato pun berdering pertanda waktunya beres-beres, dan selang beberapa menit kemudian tiba-tiba straight pipe 4 inch sepanjang 2 meter yang sedang saya bersihkan jatuh dari ganjalan balok kayu dan “prak”, ternyata pipa itu tidak langsung menimpa tanah, tapi tangan kiri saya yang menjadi ganjalannya dan dengan gerak refleks saya berdiri kesakitan dan berjalan kesana-kemari sambil berteriak “aduh……”! Beberapa kru Divisi Testing Schlumberger menertawai saya, seolah-olah saya sedang bermain lawak. Panik membuat konsentrasi hilang, saya segera mencari tas saya untuk mengambil pertolongan pertama. Setelah berjalan lumayan jauh ke Coffe Shop akhirnya saya lumuri jari bengkak saya dengan Minyak Tawon yang selalu stand by di tas. Nyut-nyut dan rasa nyeri menjalar sampai siku. Beberapa menit saya nikmati rasa sakit sambil meringis, untungnya suara bising alat-alat kerja menyamarkan suara ringisan saya dan hanya ada saya saja di ruangan itu, “Ya Tuhan, sakit sekali……….” dan tiba-tiba koq ada yag terlintas “itu baru di dunia boz, masih ada rasa sakit yang lebih dari itu……”. Ketika jari manis orang lain dihiasi cincin, saya malah dihiasi dengan bengkak. Tapi, alhamdulillah jarinya ga putus ^_^ Berkurangnya konsentrasi adalah hal utama yang menjadi alasan kejadian ini. Jadi buat anda semua, berhati-hatilah dalam bekerja, bahaya bisa saja datang dari mana saja.

Minggu, 27 Juli 2008

Pak Nazir dan Kita


Saya menemukanya duduk di trotoar jalan di hadapan SD Patra Dharma 1 Gunung Pipa sepulang dari Istiqomah, minggu malam sekitar pukul 22.00. Bukan kali ini saya menemukannya untuk petama kali, tapi ini adalah yang kesekian kalinya. Dengan kostum yang sama, topi kupluk, kemeja panjang, celana panjang yang semuanya itu dalam kondisi lusuh dan sama tampilannya dengan hari-hari sebelumnya. Tua, renta, bahkan hampir “membumi(lesehan) mencoba menguji kekuatan mental setiap orang yang lewat untuk bersedekah padanya. Suara yang hampir tidak terdengar, merintih belas kasihan dengan tangan kanan yang menengadah keatas, menanti rupiah demi rupiah. “saya sendirian nak, tidak punya keluarga, tinggal di langgar(mushola) dekat sini adalah jawaban dari dia ketika saya tanya tentang keluarganya. Satu demi satu, kendaraan berhenti untuk memindahkan rupiah mereka ke genggaman pak Nazir. Ternyata masih ada orang yang perduli dengan nasib bapak tua ini. Kutinggalkan pak Nazir dengan kegembiraan padanya yang mungkin hanya akan habis dalam sekejap saja sambil berkata “How lucky I am, sitting on motorcycle and riding where ever I want to go to, I have money and can fulfill my needs, I have health, I have mind, may be just like you are whose reading this article, and not sitting on the edge of the street just like Mr. Nazir…. And how wonderful if you and I can help Mr. Nazir by dropping some rupiah’s or something that he can eat to.

Sebungkus Indomie atau Rp. 1000

Rabu, 23 Juli 2008

Ba’da magrib di masjid Baitul Gufron, sentosa pak uztad Hj. M Mursyad mengisi tauziah rutin yang membahas tentang hadist. Wajah-wajah yang hadir hampir sama dengan pertemuan biasanya. Pak uztad pun membawakan materi sama seperti yang lalu-lalu, tenang dan tidak terburu-buru. Di pertengahan acara beliau menceritakan tentang panti asuhan Nurjannah yang ada di daerah Manggar. Mungkin tak ada yang spesial disana yang berpenghuni sekitar 20-an anak yatim/yatim piatu/fakir miskin. Sampai pak uztad berkata, bahwa beliau pernah mendapat telepon tengah malam dari pengurus panti itu, bahwa “gudang persediaan” panti hampir kosong. Dan keesokan harinya sang uztad pun menceritakan hal ini pada teman2 kantor beliau dan mendapat respon yang baik dari mereka. Dan akhirnya terkumpullah berbagai macam bantuan dari mereka dengan ikhlas. Sebungkus indomie, lembaran ribuan , dan berbagai macam kebutuhan lainnya terkumpul untuk Nurjannah. Pak uztad menuturkan, bahwa panti Nurjannah berdiri atas bantuan gabungan para istri-istri pekerja warga negara asing yang ada di Balikpapan. Dan bantuan yang mereka tidaklah memiliki jadwal yang tetap selayaknya kita punya jadwal makan yang tetap di rumah kita masing-masing
Dan jikalau ada diantara anda yang memiliki kelebihan sebungkus indomie atau seribu rupiah(berapa saja) atau sepotong kue di rumah, dan anda ingin menyumbangkannya, dengan ini saya bersedia dihubungi untuk mengumpulkanya dan Insya Allah akan diserahkan ke panti asuhan Nurjannah pada akhir bulan juli ini, dan jika Anda tidak sempat bergabung di akhir bulan ini, maka jangan berkecil hati, karena bantuan anda akan tetap kami simpan untuk diserahkan di bulan berikutnya. Dan tidak hanya berpusat pada satu panti saja, tapi Insya Allah tersebar di seluruh panti di Balikapapn. Dan Insya Allah, laporan atau liputan hasil penyerahan bantuan akan ditampilkan di blog saya orangbalikpapan.blogspot.com
Atas perhatiannya saya ucapkan Shukron Jaziilan…

FANDI AKBAR : 0813 4745 6947, 0856 5407 2521, fandi_akb@yahoo.com

Fiqih Siyasah


Minggu Ba’da maghrib di Istiqomah, para jamaah duduk di depan mimbar untuk mendengarkan lanjutan kajian(Fiqih Siyasah) yang akan dibawakan oleh uztad Syukri Wahid. Saya pun menjadi salah satu bagian dari para pendengar yang duduk di samping pak Haris (salah satu jamaah yang aktif di Istiqomah). Malam ini sampai kepada hak asasi yang ke-4, yaitu tentang kebebasan berpendapat dan berserikat. Beliau mengatakan bahwa siapapun boleh berpendapat asal konteks berpendapat tidak berseberangan dengan Al qur’an dan As sunnah sebagaimana yang tercantum dalam surah An Nisaa’ : 59. Pada ayat ini juga menjelaskan bagaimana mencari jalan keluar ketika berlainan pendapat tentang sesuatu hal. Berikutnya adalah hak kebebasan bertoleransi hubungan antar umat beragama. Tidak ada paksaan dalam memasuki agama islam, kata belliau. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Baqarah : 256, bahwa jalan yang benar telah jelas daripada yang sesat, dan yang terakhir adalah hak persamaan di depan hukum dan hak untuk membela diri, yang mana menjelaskan tentang cara menghakimi manusia dengan adil tanpa berpihak pada siapapun. Dan tanpa sadar waktu yang telah memasuki waktu isya pada saat mengisahkan tentang 1 ½ laki-laki (yang menyuguhkan hal yang bisa membuat para jamaah tersenyum), pak uztad pun mengakhiri kajian yang insya Allah akan dilanjutkan besok subuh karena Adzan untuk solat isya akan segera dikumandangkan.



Anak Sentosa Football Club (FC)


Anak mana yang tidak suka main bola? Apalagi di hari Minggu sore yang cerah? Seperti yang terlihat di lapangan kecil yang berada di daerah dekat masjid Baitul Gufron, sentosa. Minggu sore selepas solat ashar beberapa orang anak tampak saling berebutan bola dengan gerakan kaki yang lincah. Membentuk dua tim mereka saling menyerang dan bertahan satu sama lain. Wajah ceria seperti pada foto yang tampak ga kalah seru dengan gaya para bintang sepak bola dunia ketika di depan kamera. Ikbal dan teman-temannya tampak menikmati permainan bola mereka. Ayo, teruslah berlatih sampai menjadi pemain bola profesional dan satu hal yang tidak boleh dilupakan, bermainlah secara sportif dan satu lagi jagan lupa pakai pengaman kaki alias sepatu. Dan bagi klub sepakbola yang lain, kami tantang kalian………….

Sabtu, 19 Juli 2008

Dream Comes True


Siapa yang bilang kalo doa itu ga didengar? Kalo ada yang menjawab “ga”, pasti ini orang ga pernah berdoa  upz, sorry jangan marah dulu. Kita baca dulu postingan ini. Anda semua pasti kenal dengan Bapak ganteng yang berbaju putih ini ( Ha..ha..ha.. pasti kalian tertawa kalo saya berkata seperti itu), maksud saya bapak yang berbaju batik ini yang ganteng, kalo yang berbaju putih itu Super Guanteng…………..! Ah cape’ deh! Kalo ga kenal, kalian pasti ga pernah liatin Trans TV jaman 2 tahunan silam, kalo masih ga kenal juga coba liatin ANTEVE senin-jum’at subuh. Kalo masih ga kenal juga, ya sudahlah, mungkin anda lagi cape’ deh…..! Beliau adalah Uztad Wijayanto. Datang dari Jakarta membawa oleh-oleh, hendak melihat-lihat keramaian yang ada, saya panggilkan becak kereta tak bertuan…(loh koq malah jadi nyanyian…?, Aduh, afwan deh pak Uztad!). Pak Uztad Wijayanto datang ke Balikpapan, sekitar 5 hari sebelumya saya sempat membaca postingan pamfletnya di Masjid Almunawar. Saya pun segera membuat alarmnya di HP saya agar tidak ketinggalan acaranya. Beliau mengisi tauziah di Masjid Istiqomah hari jum’at kemarin ba’da Isya. Saya adalah orang pertama yang mendapat kesempatan bersalaman dengan Beliau di pintu masuk ruang utama Masjid, Beliau datang tiba-tiba dan menyalami saya. Kaget, senang bercampur jadi satu mirip lagunya 3 DIVA. Pak Uztad pun segera berjalan ke barisan depan dan dari tadi sudah banyak jamaah yang menunggu beliau sambil lesehan bersila tapi tanpa secangkir kopi(ya iyyalah, ini kan Masjid bukan Warkop..). Saya juga ga mau buang-buang waktu. Segera saya ambil posisi sayap kiri depan dan akhirnya maju ke tempat striker kiri( maksudnya, posisi kiri paling depan), supaya pandangan tdk terhalangi. Untungnya acara ini ga perlu beli tiket segala, jadi ga perlu rebutan. Saya pun segera berposisi duduk manis semanis wajah saya (dilarang sirik loh) krn MC sdh mau mulai acara. Dan acara pun berlangsung. Cara pembawaan Uztad Wijayanto sangat tenang, berwibawa, santun, bicaranya lembut pokoke mendengar beliau bertauziah sangat nyaman. Beliau merasa tidak nyaman karena duduk di kursi sendirian sementara para jamaah duduk bersila di depan beliau di lantai masjid. Suaranya tidak cempreng, ga pernah berkata kasar, ga menyakitkan hati dan yang pasti ga berkata “loh, koq bisa de?” atau “jangan gitu de!”. Karena kata-kata ini memang tidak enak untuk di dengarkan. Sesekali tauziah diisi dengan humor yang membuat kita rilkes untuk sesaat dan juga nasehat-nasehat beliau yang baik. Ga terasa 1 ½ jam sudah berlalu, tapi semua orang masih bertahan tanpa ada yang mengeluh, justru mereka ga setuju ketika sang Uztad mau mengakhiri Tauziahnya, pertanda bahan yang dibawakan dan cara membawakannya sangat bisa dinikmati. Dan akhirnya setelah 2 jam, kita pun dikasi kesempatan untuk bertanya tapi limited to 2 person. Dan akhirnya acara pun berakhir dan setelah bersalam-salaman orang-orang pun meninggalkan ruangan satu-persatu. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan segera kukeluarkan kamera digital dan berpose 1 gaya dengan pak Uztad. Hah, impian yang bertahun-tahun akhirnya terwujud juga hari ini, yakni ketemu dengan Uztad Wijayanto dan bahkan sempat saya abadikan dikamera digital walau hasilnya kurang memuaskan karena yang ngambil gambar lupa nyalain Blitz kamera, jadilah gambar hasil jepretan keliatan agak Blur. Dan setelah mengucapkan Shukron, saya pun pulang dengan rasa senang yang tak bisa dimata uangkan. Terima kasih ya Allah SWT, terima kasih para panitia dan terima kasih juga buat Uztad Wijayanto, saya tunggu kedatangan anda berikutnya.
Tapi, setelah dilihat-lihat, dipikir-pikir dan direnungkan, memang pak Uztad ini Ganteng, tapi bagaimanapun juga yang baju putih lebih Guanteng……………….! Note : Dilarang protes apalagi syirik dan dengki juga iri bercampur dendam.

Welcome


Assalamu 'alaykum wr wb
Alhmadulillah, akhirnya blog sederhana ini bisa juga tampil di website. Mungkin Anda akan bertanya "apa ini, koq ga ada isinya?" Wajar. karena memang ini adalah paket perdana bagi saya dan blog saya, dan bahannya masih sayasiapkan. nanti Anda akan menemukan info seputar balikpapan dari sudut yang mungkin agak berbeda, mungkin bukan dari hal yang heboh atau gimana, karena memang situs ini awalnya berangkat dari kesederhanaan dan mungkin nanti ke depannya akan ada perubahan. yah, selayaknya manusia, dari merangkak, berdiri, berjalan dan berlari. dan semoga blog ini bisa berdiri tanpa harus mengikuti aturan main 'setelah 9 bulan', dan yang pasti kritik, saran, dan koment dari Anda ditunggu di email fandi_akb@yahoo.com atau langsung pencet tombol SMS dan layangkan ke nomor 081347456947. Semoga kita bisa mengambil manfaat nantinya dari situs ini dan membuang yang tidak perlu dan meluaskan jaringan pertemenan.